Senin, 04 Maret 2013

Pelatihan kurikulum 2013

JAKARTA - Pelatihan guru untuk persiapan penerapan kurikulum baru 2013 terus dikebut. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan rambu-rambu pelaksanaan pelatihan. Diantaranya pelatihan tidak boleh banyak berceramah.
 
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP) Kemendikbud Syawal Gultom menuturkan, persiapan pelatihan guru sudah matang. "Data-data peserta sudah beres semua, sudah disebar ke daerah. Nanti tinggal verifikasi akhir dan penetapan," katanya, Kamis (28/2).
 
Syawal menjelaskan, pelatihan dimulai dengan penataran instruktur nasional. Posisi struktur nasional ini sepenuhnya diisi oleh para dosen dari kampus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Ditegaskannya, seluruh kursi instruktur nasional ini diisi dosen karena berdasarkan alasan kemampuan. Dengan menaruh dosen di posisi ini, pelatihan bisa berjalan cepat. Rencananya, pelatihan para instruktur nasional ini akan berjalan pada April nanti.
 
Tahapan selanjutnya adalah pelatihan untuk jenjang guru inti. Posisi guru inti diisi oleh guru-guru  berprestasi, baik nasional maupun internasional.

Syawal mengatakan, pelatihan guru inti ini akan digawangi oleh para instruktur nasional yang telah dilatih lebih dulu. Diperkirakan para guru inti akan dilatih pada Mei nanti.
 
Menurutnya, saat ini nama-nama guru yang akan dijadikan guru inti sudah ada di dinas pendidikan kabupaten dan kota. Setelah diverifikasi oleh dinas pendidikan setempat, data guru inti akan divalidasi akhir oleh Kemendikbud. "Intinya yang lolos menjadi guru inti ini adalah guru yang benar-benar berprestasi," kata dia.
 
Syawal menambahkan, seluruh guru inti ini akan ditugasi melatih guru kelas dan guru mata pelajaran pada Juni depan. Setiap tiga orang guru inti, dibebani melatih 30-40 orang guru kelas atau guru mata pelajaran. "Intinya pelatihan mulai dari jenjang instruktur nasional, guru inti, hingga guru kelas dan guru mata pelajaran harus full praktek," ujar dia.
 
Mantan rektor Universitas Medan (Unimed) itu menjelaskan, setiap pelatihan di masing-masing jenjang tadi digelar selama 52 jam dalam lima hari. Selama kurun waktu pelatihan itu, katanya, jangan sampai dijalankan seperti pelatihan guru yang berjalan saat ini. "Saya akui pelatihan guru yang berjalan selama ini banyak ceramahnya. Jadinya seperti seminar, bukan pelatihan," tandasnya.
 
Syawal menjamin untuk penetapan guru inti tidak ada instilah kongkalikong. Karenanya, jangan sampai ada calon guru inti yang tertipu menyerahkan uang ke oknum dinas pendidikan kabupaten atau kota.

sumber : http://www.jpnn.com/read/2013/03/01/160599/Dilatih-52-Jam,-Guru-Tak-Boleh-Banyak-Ceramah-